PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH
KULIAH SAMBIL BEKERJA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
Oleh:
Juni Edy Saputra
131510126
TUGAS MANDIRI
METODOLOGI PENELITIAN
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
TAHUN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Seorang Mahasiswa dalam mengikuti
kegiatan belajar di Kampus tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata
tertib yang diberlakukan sekolah. Setiap mahasiswa dituntut untuk dapat
berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di kampus. Ketika
kedisiplinan dirasa sangat penting bagi siswa mahasiswa universitas putera
batam, maka pihak sekolah pertama kali perlu menertibkan mahasiswa yang
terlambat sekolah.Untuk itu kedisiplinan adalah hal yang penting dan merupaka
ciri kepribadian seseorang untuk meraih sukses. Perlu diketahui bahwa di
Universitas Putera Batam sudah mempunyai tata tertib yang akan mendisiplinan
siswa yang terlambat. Peran Dosen dalam dalam mendisiplinkan mahasiswa yang
terlambat haruslah tegas dan mendidik, dengan begitu mahasiswa diharapkan tidak
akan terlambat lagi datang ke kampus.
Peneliti memilih masalah tentang
keterlambatan mahasiswa karena keterlambatan mahasiswa adalah salah satu faktor
yang berpengaruh terhadap prestasi belajar. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat terutama bagi mahasiswa bahwa keterlambatan dapat
mempengaruhi kedisiplinan siswa yang pada akhirnya berpengaruh terhadap
prestasi belajar di kampus.Karena penilaian dosen dalam kegiatan belajar meliputi
penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa
masih banyak mahasiswa yang sering terlambat. Dalam aturan kampus mengharuskan
mahasiswa datang sebelum jam 06.30 Wib tetapi kenyataannya masih banyak
mahasiswa yang datang di atas jam tsb sehingga banyak mahasiswa yang terlambat,
hal ini tampak ketika proses belajar mengajar sudah berlangsung akan tetapi
masih banyak mahasiswa yang datang terlambat.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah
faktor-faktor penyebab keterlambatan mahasiswa?
2. Apakah
dampak negatif bagi mahasiswa yang terlambat?
3. Apakah
sanksi yang diterima oleh mahasiswa yang sering terlambat?
4. Bagaimana
solusi dalam mengatasi mahasiswa yang terlambat?
C.
BATASAN
MASALAH
Meskipun
banyak permasalahan yang berkaitan dengan keterlambatan kehadiran mahasiswa,
namun dalam penelitian ini hanya membatasi pada masalah Analisis Keterlambatan Mahasiswa Putera Batam Jurusan Sistem
Informasi.
D.
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk
mengetahui faktor penyebab keterlambatan mahasiswa.
2. Untuk
mengetahui dampak negatif bagi mahasiswa yang terlambat.
3. Untuk
mengetahui sanksi yang diterima oleh mahasiswa yang sering terlambat.
4. Untuk
mengetahui solusi dalam mengatasi mahasiswa yang terlambat.
E.
MANFAAT PENELITIAN
1.
Dengan diketahuinya faktor penyebab keterlambatan mahasiswa
dapat digunakan untuk meminimalkan
jumlah mahasiswa yang terlambat.
2. Dengan diketahuinya dampak negatif dan sanksi yang
diterima mahasiswa yang terlambat dapat digunakan untuk meningkatkan
kedisiplinan mahasiswa.
F.
LITERATURE
RIVIEW
Kajian
yang dijalankan oleh RIFKY AJI P
pada tulisan karya ilimiahnya bahwa Penegakan disiplin di
sekolah tidak hanya berkaitan dengan masalah seputar kehadiran atau tidak,
terlambat atau tidak.
Hal
itu lebih mengacu pada pembentukansebuah lingkungan yang di dalamnya ada aturan
bersama yang dihormati, dan siapapun yang melanggar mesti berani
mempertanggungjawabkan perbuatannya.Setiap pelanggaran atas kepentingan umum di
dalam sekolah mesti diganjar dengan hukuman yang mendidik sehingga siswa
mampu memahami bahwa nilaidisiplin itu bukanlah bernilai demi disiplinnya itu
sendiri, melainkan demi tujuan lain yang lebih luas, yaitu demi stabilitas dan
kedamaian hidup bersama.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Disiplin kampus adalah usaha kampus
untuk memelihara perilaku mahasiswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong kampus.
Menurut Wikipedia (1993 ) disiplin sekolah " refers to students coplying
with a code of behavior often known as the school rules ". Yang dimaksud
dengan aturan sekolah ( school rule ) tersebut, seperti aturan tentang standar
berpakaian, ketepatan waktu, perilaku sosial dan etika belajar.
Berkenaan dengan tujuan displin
sekolah, Maman Rachman ( 1999 ) mengemukakan bahwa tujuan disiplin sekolah
adalah :
1. Memberi dukungan bagi terciptanya
perilaku yang tidak menyimpang
2. Mendorong mahasiswa melakukan
yang baik dan benar
3. Membantu mahasiswa memahami dan
meyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal
yang dilarang oleh sekolah
4. Mahasiswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat
baginya serta bagi lingkungannya.
Perlunya
Disiplin
Disiplin
diperlukan oleh siapapun dan di manapun, begitupun seorang siswa dia harus
disiplin baik itu disiplin dalam menaati tata tertib sekolah, disiplin dalam
belajar di sekolah, disiplin dalam mengerjakan tugas, maupun disiplin dalam
belajar di rumah, sehingga akan dicapai hasil belajar yang optimal. Disiplin
berperan penting dalam membentuk individu yang berciri keunggulam. Menurut Tu’u
(2004:37) disiplin penting karena alasan berikut ini.
·
Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri,
siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kali melanggar
ketentuan sekolah pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya
·
Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan
juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif
disiplin memberi dukungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran
·
Orang tua
senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma norma, nilai
kehidupan, dan disiplin. Dengan demikian anak-anak dapat menjadi individu yang
tertib, teratur, dan disiplin.
·
Disiplin
merupakan jalan bagi masiswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika
bekerja.
Kesadaran
pentingnya norma, aturan, kepatuhan, dan ketaatan merupakan prasarat kesuksesan
seseorang Sedangkan menurut Maman Rachman (1999) dalam Tu’u (2004:35)
pentingnya disiplin bagi para siswa adalah sebagai berikut:
·
Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang
tidak menyimpang
·
Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri
dengan tuntutan lingkungan
·
Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin
ditunjukan peserta didik terhadap lingkunganya
·
Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu
satu dengan individu lainnya
·
Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang
sekolah
·
Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan
benar
·
Peserta
didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif dan
bermanfaat baginya dan lingkungannya
·
Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan
jiwanya dan lingkungannya
Dari uraian di
atas dapat disimpulkan bahwa disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap
masiswa. Disiplin yang tumbuh secara sadar akan membentuk sikap, perilaku, dan
tata kehidupan yang teratur yang akan menjadikan masiswa sukses dalam belajar.
BAB
III
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
A.
DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain penelitian survai,
yang dipakai untuk tujuan eksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali
informasi tentang Penyebab dan dampak dari keterlambatan mahasiswa di
Universitas Putera Batam.
B.
JENIS PENELITIAN
Penelitian diskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau
lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan
variabel yang lain.
C.
POPULASI DAN
SAMPEL PENELITIAN
1. Menurut Sugiyono (2008:115),
“Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Dalam penelitian ini populasinya adalah
semua Mahasiswa Universitas Putera Batam Jurusan Sistem Informasi 2013 yang
perkirakan mencapai 200 mahasiswa.
2. Menurut Sugiyono (2008:116) “sampel adalah sebagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”
Adapun teknik pengambilan
sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau
bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel. Sampel
penelitian diambil secara proporsional random sampling.
D.
SUMBER
DATA
1.
Data Primer
Menurut S. Nasution
data primer adalah data yang dapat diperoleh lansung dari lapangan atau tempat
penelitian. Sedangkan menurut Lofland
bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan
tindakan. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari
lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Peneliti menggunakan data ini
untuk mendapatkan informasi lansung tentang Manajemen Pembelajaran di
Universitas Putera Batam yaitu dengan cara wawancara dengan mahasiswa Fakulatas
Sistem Informasi di Universitas Putera Batam.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data-data yang didapat dari sumber
bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi,
buku harian, notula rapat perkumpulan, sampai dokumen-dokumen resmi dari
berbagai instansi pemerintah. Data sekunder juga dapat berupa majalah, buletin,
publikasi dari berbagai organisasi, lampiran-lampiran dari badan-badan resmi
seperti kementrian-kementrian, hasil-hasil studi, tesis, hasil survey, studi
histories, dan sebagainya. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk
memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui
wawancara lansung dengan mahasiswa Universitas Putera Batam Jurusan Sistem
Informasi.
E.
METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
1. Metode
observasi
Menurut Kartini Kartono (1990:157) observasi adalah studi yang disengaja dan
sistematis tentang fenomena-fenomena sosial, dan gejala-gejala alam dengan
jalan pengamatan dan pencatatan. Di dalam pengertian psikologik, observasi
(pengamatan) meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan
menggunakan seluruh alat indera, baik itu melalui penglihatan, penciuman,
pendengaran, peraba dan pengecap. Dalam artian penelitian observasi dapat
dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar, maupun rekaman suara. (Arikunto, 1997:133). Secara garis besar, dalam penelitian ini peneliti
sebagai partisipan, artinya bahwa peneliti merupakan bagian yang integral dari
situasi yang dipelajarinya, sehingga kehadirannya tidak mempengaruhi situasi
tersebut dalam kewajarannya. (Nasution, 1991:146).
Instrumen
yang digunakan adalah lembar pengamatan atau lembar observasi yang memuat aspek-sapek yang diamati dari
responden.
2. Metode
wawancara
Instrumen
yang digunkan adalah pedoman wawancara, yang memuat daftar pertanyaan yang akan
diajukan secara lisan kepada responden.
3.
Metode angket / kuesioner
Angket merupakan
daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang
yang diberi pertanyaan tersebut bersedia memberikan respons sesuai dengan
permintaan pengguna. Orang yang diharapkan memberikan respons ini disebut
Responden. Menurut cara memberikan respons, angket dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu: angket terbuka dan angket tertutup.
A.
Angket terbuka adalah angket yang
disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan
isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya, dalam artian angket yang
jawabannya diserahkan sepenuhnya kepada responden. Angket terbuka digunakan apabila
peneliti belum dapat memperkirakan atau menduga kemungkinan alternatif jawaban
yang ada pada responden
B.
Angket tertutup adalah angket yang
disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan
tanda Conteng (M) pada kolom atau tempat yang sesuai, dalam artian angket yang
jawabannya sudah disediakan oleh peneliti. (Arikunto, 2005:102).
Instrumen
yang digunakan adalah pedoman angket, yang memuat petunjuk pengisian angket dan
daftar pertanyaan yang akan diberikan kepada responden secara tertulis.
4. Metode
dokumentasi
Instrumen
yang digunakan adalah pedoman dokumentasi, untukmengumpulkan dan menganalisis
data-data yang diperoleh dari sumber tertulis.
Dokumentasi berasal dari kata dokumen,
yang berarti barang-barang tertulis. Maka, metode dokumentasi dapat dikatakan
sebagai tehnik pengumpulan data dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau
variable yang berupa catatan, transkrip, buku, majalah, surat kabar, prasasti,
notulen rapat, agenda, dsb. (Arikunto, 2005:135).
F.
ANALISIS DATA
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan
oleh data. Dari rumusan di atas dapatlah kita
tanarik garis besar bahwa analisis data bermaksud pertama-tama
mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari
catatan lapangan, komentar peneliti, gambar, foto, dokumen berupa laporan,
biografi, artikel, dan sebagainya.
Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan
metode pengumpulan data di atas, maka peneliti akan mengolah dan menganalisis
data tersebut dengan menggunakan analisis secara deskriptif-kualitatif,
tanpa menggunakan teknik kuantitatif.
Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu
tehnik yang menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data yang telah
terkumpul dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek
situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum
dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya. Menurut M. Nazir bahwa tujuan deskriptif ini adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2000.Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta : Balai Pustaka
Lapoliwa, Hans. 1999.Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka
Arif
A Mangkoesapoetro. (2004). Pemanfaatan Media Massa Sebagai Sumber Pembelajaran
IPS Di Tingkat Persekolahan. (http://artikel.us/mangkoes6-04-2.html). diambil 6
januari 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar